Jumat, 28 Mei 2010

Safety tractor operation - transportation


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam transportasi traktor :

  • Kecepatan traktor dalam batas kecepatan terkendali. Kunci pedal rem kiri dan kanan secara bersamaan
  • Nyalakan lampu peringatan. Implemen tidak dipasang terlalu tinggi dan jika berjalan di jalan umum waktu malam, implemen harus diterangi
  • Turunkan kecepatan saat belok, rendahkan gas pada jalan menurun. Jangan menuruni bukit yang curamnya melebih batas diijinkan.
  • Menaik turunkan traktor yang diangkut truk menggunakan tangga besi atau tempat tinggi
  • Jangan mencoba naik atau turun dari traktor yang sedang berjalan dan tidak diperkenakan membawa penumpang kecuali tersedia tempat duduk. Traktor didesain bukan untuk penumpang.
  • Jangan menggunakan “linkage drawbar” tanpa bantuan “drawbar”. Jangan menarik apapun melalui hubungan “top link” tersendiri atau dari setiap titik di atas garis pusat belakang.
  • Jangan meletakkan kaki di pedal karena bukan tempat injakan kaki
  • Jangan pindah gigi jika traktor sedang berjalan kecuali pada “synchronmesh tractor
  • Tidak diperkenankan menghubungkan “differential lock” bila satu roda berputar. Jangan berbelok dalam keadaan “differential lock” terpasang

Senin, 17 Mei 2010

Intermezo again

There were several types of heavy equipment required for land development on sugar cane plantation. Among of them were, bulldozer, motor grader, compactor, scraper, and land leveler. "Here, it's name not land leveler Sir" said my friend. "What's that?" I asked. "It's name Ratator Sir". . .

Kamis, 13 Mei 2010

Cane production is low, why . . .

Many factors due to low sugarcane production. One of them, due to hardpan below the soil surface that found in many Sugar Factory (SF).Hardpan inhibit root penetration and development, a small root zone volume, root slightly floating on the top soil and nutrients are not be able to suck and cane can not grow optimally. Because the floating of root, root also can not hold standing of cane so its easy to collapse. When the cane growing old and going to be harvested in a long dry season, capillary water from the soil are not capable to supply sugarcane, and its causing dry quickly and die.
Hardpan must be broken during soil preparation by using subsoiler. But a problem were limited number of machine in SF. And also many old tractor in SF that can not able to track subsoiler.

Intermezo lagi

By the examination of agricultural machinery, my friend asked: "There is a new tractor, but why it can not go away?". "No gasr" I replied. "Wrong friend" he said. "I don't know" finally answered. Wheels were not fitted" he said. 'Dasaaaar...!

Senin, 10 Mei 2010

Tips Pengolahan Tanah Tebu

Mengamati topografi. Di lahan datar (slope 0 – 3 %) masalahnya drainase, sedangkan di lahan gelombang (slope 3 - 8 %) dan lahan berbukit ( slope >8 %) masalahnya adalah erosi (kelestarian tanah dan air) walaupun meski tetap memperhatikan drainasenya. Makin banyak perlakuan pengolahan tanah di lahan miring, makin mudah tanah tererosi.

Mengamati kondisi tanahnya. Jenis tanah (tanah ringan didominasi pasir, tanah sedang didominasi lempung atau tanah berat didominasi liat), tebal lapisan top soil, tebal solum dan keberadaan lapisan kedap dan konkresi. Untuk mengetahui kondisi tanah di lapisan bawah, digunakan bor tanah. Untuk mengetahui kedalaman lapisan kedap diukur dengan penetrometer. Lapisan kedap mesti dipecah menggunakan subsoiler karena menghambat penetrasi dan perkembangan akar, menghambat aliran air kapiler dari dalam tanah. Pada saat musim kemarau panjang, tebu siap panen di beberapa PG menjadi kering 15-20 % dari total luas tebu gara gara lapisan kedap.

Mengkaji iklim terutama curah hujan karena erat hubungannya dengan kadar air tanah dan jumlah hari kesempatan kerja traktor (opportunity days). Pengolahan tanah ideal adalah pada saat kondisi tanah dalam keadaan jangka olah.

Mempertimbangkan lokasi kebun karena erat hubungannya dengan efisiensi waktu dan penentuan jenis traktor dan implement yang digunakan. Di area luas bisa menggunakan traktor roda atau traktor rantai dan implement-nya bisa tipe mounted atau trailing. Di area sempit mesti menggunakan traktor roda dengan implement tipe mounted.

Tetap berpatokan pada tujuan pengolahan tanah, yakni membasmi gulma, menyediakan tempat tumbuh yang memadai untuk bibit dan memperbaiki sifat fisik tanah. Selain itu membantu meratakan tanah, membantu drainase internal dalam tanah.

Pengolahan tanah minimum diterapkan pada tanah yang sudah terbentuk. Lahannya sudah cukup rata, top soil cukup tebal lebih dari 40 cm, struktur tanahnya sudah baik dan tidak terdapat lapisan kedap. Pengolahan tanah minimum di tanah ringan, akan berbeda dengan di tanah sedang maupun berat karena kondisi fisik tanahnya berbeda.

Tanah yang sudah diolah segera ditanami agar fungsi pengolahan bermanfaat optimal, tidak keburu ditumbuhi rumput.

Mempertimbangkan fungsi implement yang akan digunakan.

Bajak Piring berfungsi mengiris, memotong, membalik tanah dan membasmi gulma. Bajak singkal berfungsi mengiris, membongkar, membalik tanah dan membasmi gulma, lebih baik dioperasikan pada lahan yang bersih dari sisa sisa tebu (klaras, dongkelan). Bajak singkal tidak direkomendasi pada tanah yang mengandung konkresi. Di lahan miring jika tersedia lebih tepat lagi menggunakan bajak tipe dua arah atau reversible yang bisa membalik tanah ke dua arah. Tanah dibalik ke arah atas untuk mengurangi longsornya tanah.

Garu piring /Heavy Disk harrow, tipe trailing berfungsi menghancurkan dan meratakan tanah serta menghancurkan sisa tumbuhan di permukaan tanah. Piringan berlekuk (notch disc / scallop), lebih mampu mencacah material di permukaan tanah dibanding piringan yang rata di pinggirnya (plain disc). Dioperasikan setelah perlakuan bajak atau dapat langsung digunakan jika tanahya ringan – sedang.

Bajak garu piring / Plow harrow. Berfungsi sebagai bajak sekaligus sebagai garu.

Subsoiler berfungsi memecah lapisan tanah padat di bawah permukaan tanah hingga kedalaman 60 cm. Umumnya tipe mounted dan penggunaannya mensyaratkan : a) kondisi lahan yang cukup bersih dari klaras dan sisa batang tebu yang tertinggal, b) permukaan tanahnya (micro relief) cukup rata dan c) tanah dalam kondisi jangka olah, terutama pada tanah berat.

Subsoil rota- furrower ( SRF) memiliki tiga fungsi yakni memecah lapisan padat dalam tanah, menggemburkan dan meratakan tanah, membasmi gulma dan membuat kairan.

Alat kair / furrower berfungsi untuk membuat kairan (alur).

Subsoil-furrower berfungsi memecah lapisan padat sekaligus membuat kairan (alur).

Dari pengamatan tersebut, silahkan memanipulasi tanah dengan menentukan perlakuan apa yang diperlukan sehingga cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tebu, bahkan hingga ratunnya. Pengolahan tanah lebih merupakan seni dalam mempertimbangkan faktor-faktor teknis. artinya apapun boleh dilakukan yang penting tujuannya tercapai.
Pengolahan tanah merupakan kegiatan awal dan berperanan pada tahap awal pertumbuhan tebu dan perkembangannya. Pengolahan tanah yang tidak memadai mengakibatkan akar tidak berkembang optimal, zona perakarannya sedikit dan tidak mampu mengisap banyak unsur hara yang mengakibatkan tebu tumbuh tidak optimal.

Kamis, 06 Mei 2010

Intermezo

There was an mechanic attendant at the tractor garage in my office first. One day he was alone in the workshop and he tried to drive the 4-wheel drive tractor 13 hp. He turned the ignition key and press the ignition knob. . greng greng greng the engine run. . he was relieved. He press the clutch and move gears lever to first gear . . . Deng Deng Deng tractor move forward slowly, he's happy. . Tractor moved slowly to the end of the garage fence where a bicycle stayed. He pressed brake pedal but the tractor did not stop. He pressed again stronger but tractor still did not want to stop. He panicked, but did not trigger again and bicycle hited . . Prek Prek grek grek preketek wrecked. . Help. . . help . . . he shouted.
Want to stop tractor ? Press the clutch pedal first, and then press the brake pedal. Better to ask first hehehe. .

Selasa, 04 Mei 2010

Strategi Penggunaan Alsin Pertanaman Tebu

Untuk mencapai target pertanaman tebu, penggunaan alsin tetap diusahakan. Namun demikian segala upaya perlu dirancang untuk menekan biaya operasi alsin . agar keuntungan bisa bertambah lagi. Beberapa alternatif dapat dan mudah dilakukan, semata-mata ditujukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan alsin pertanaman tebu.

1. Meningkatkan Efektifitas Manajemen Mekanisasi Pertanaman Tebu.


Manajemen mekanisasi pertanaman tebu yang efektif sangat berperan dalam penggunaan alsin secara efektif dan efisien. Efektif maksudnya mengerjakan yang benar, dan efisien mengerjakan dengan benar sesuai dengan metoda ataupun prosedur yang sudah tersedia. Manajemen mekanisasi juga digunakan sebagai acuan dalam menilai kondisi mekanisasi pertanaman tebu di PG. Di dalamnya meliputi tiga bagian, yakni manajemen operasional alsin, manajemen perawatan alsin dan manajemen ekonomi alsin.
Manajemen operasional mengelola kegiatan di sekitar operasi alsin, diantaranya jumlah dan jenis perlakuan pengolahan tanah, jenis dan ukuran alsin yang cocok digunakan, metoda operasi lapang yang mendukung peningkatan efisiensi lapang dan efisiensi waktu. Manajemen perawatan mengelola kegiatan sekitar perawatan alsin dan penggudangan, diantaranya penyediaan alsin siap pakai dengan mesin perbengkalan dan perlengkapannya, penyediaan suku cadang serta bbm dan perlengkapan lainnya. Manajemen ekonomi alsin diantaranya akan menghitung dan menganalisis besarnya biaya operasi alsin, menentukan kapan alsin tidak ekonomis lagi digunakan dan berapa nilainya, kapan alsin bisa dijual jika perlu, beli alsin baru, leasing atau sewa. Beberapa anjuran dari manajemen mekanisasi diantaranya :
·
Tidak membuat lintasan yang tidak perlu pada saat operasi lapang
·
Gunakan perseneling lebih tinggi dan gas rendah jika menarik beban ringan
· Gunakan ukuran roda yang cocok, tekanan roda yang dianjurkan dan pemberat yang memadai agar slip yang terjadi masih pada batas diijinkan. Untuk kebanyakan operasi traktor pertanian, 10-15 persen slip roda merupakan nilai terbaik dari kombinasi penggunaan daya maksimum pada penggunaan bbm terendah.
·
Traktor dalam kondisi siap operasi. Jika kondisinya kurang siap tapi dipaksakan beroperasi, maka bbm akan terbuang percuma sebanyak sekitar 25 persen.
·
Ikuti cara penyimpanan bbm yang direkomendasikan, diantaranya di dalam tangki putih yang dinaungi.
. Operasikan alsin melebihi dari jumlah jam operasi minimal dalam setiap tahun, karena dengan makintingginya jam operasi, maka biaya tetap alsin per jam makin rendah.


2. Menggunakan Alat Multi Fungsi (AMF)

Alat multi fungsi (AMF) adalah alat yang dapat digunakan untuk melakukan lebih dari satu kegiatan pekerjaan dalam pertanaman tebu dalam satu tarikan traktor. Dengan menggunakan AMF akan menghemat waktu, tenaga dan biaya. Daya traktor yang digunakan untuk menarik AMF tentu akan lebih besar, tapi jauh lebih hemat dibanding kalau kegiatan dilakukan satu per satu kegiatan. Untuk penggunaan AMF perlu pengkajian dulu dengan mempertimbangkan kondisi tanah, lahan, teknik budidaya tebu dan ketersediaan traktor penariknya sebagai sumber tenaga.
AMF bisa berupa alat kair berikut alat pemupukan, subsoil rota furrower (SRF) terdiri dari subsoiler + rotavator + furrower, alat kepras dan pemupukan, atau bahkan alat 5 fungsi yakni alat pemutus akar lama + alat kepras + alat gembur tanah + alat pupuk + penutup alur.


3. Pengolahan Tanah Memadai


Menghemat konsumsi bbm dengan mengurangi jumlah perlakuan pengolahan tanah adalah sangat bijaksana. Namun tidak kemudian menghasilkan mutu olah tanah yang rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian lebih dulu terhadap kondisi tanah dan lahan yang akan diolah dan dikembangkan, baru kemudian menentukan jumlah dan perlakuan pengolahan tanah. Jika data hasil pengkajian memungkinkan tanah diolah minimum, maka olahlah minimum. Tapi jika data hasil pengkajian tidak menghendaki tanah diolah minimum, maka jangan dipaksakan, tapi olahlah sesuai dengan kebutuhan optimalnya.
Pengolahan tanah yang optimal akan menghasilkan mutu olah tanah yang memadai untuk pertumbuhan tebu, tidak hanya untuk pertumbuhan tanaman pertamanya (PC), tapi hingga pertumbuhan ratunnya. Struktur tanah akan dibangun seiring dengan perkembangan akar yang terjadi pada saat tanaman PC dan bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tebu ratunnya. Jika struktur tanah sudah terbentuk, maka sautu saat tanah tersebut akan layak diolah minimum. Biaya pengolahan tanahnya memang akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan pengolahan tanah minimum. Tapi jika dipertimbangkan target hasilnya, maka akan menghemat lebih banyak lagi karena mutu olah tanahnya mampu mendukung pertumbuhan tebu dengan baik hingga ratunnya. Artinya dengan satu periode pengolahan tanah bisa melakukan panen tebu lebih dari satu kali bahkan hingga 3-4 kali, tanpa harus mengeluarkan biaya pengolahan tanah dan bibit pada tahap ratunnya.